Hebran Calvin Kristanto




Nama          :  Hebran Calvin Kristianto
No.Reg       :  5215122672
Jurusan        :  Teknik Elektro
Prodi           :  Pendidikan Teknik Elektronika
TTL             :  Jakarta, 3 Maret 1994
Alamat         :  Duta Bandara Permai
No.HP         :  089630806179
Email            :  calvinhebran@ymail.com



Tugas 4 : Modul dan LKS 
Ket : Mengambil tugas dari Haris Maulana atas izin dari yang bersangkutan.
     http://elka1297.blogspot.com/2012/12/modul-haris-maulana.html



“ Modul Pengukuran Kapasitor”

1.      KAPASITOR
     
      Kapasitor adalah alat untuk menyimpan muatan atau energi listrik. Kapasitor terdiri dari
dua keping logam yang ruang di antaranya diisi dengan dielektrik, memiliki muatan yang sama tetapi berbeda jenis. Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara muatan, q, pada tiap keping dengan beda potensial V, diantara kedua keping.
C =V/q
Kapasitas hanya bergantung pada faktor-faktor geometri dan bahan dielektrik. Kapasitas tidak bergantung pada muatan q atau beda potensial V. Satuan SI dari kapasitas adalah coulomb per volt, diberi nama farad.
1 farad = 1 coulomb/volt
Jenis-jenis kapasitor yaitu kapasitor kertas, kapasitor elektrolit, dan kapasitor variable. Kapasitor kertas terdiri dari dua lembar kertas timah panjang yang berfungsi sebagai keping-keping konduktor. Kertas timah ini digulung pada sebuah silinder yang diantaranya diberi dielektrik kertas. Jadi, kertas berfungsi sebagai bahan dielektrik diantara kedua pelat. Kapasitor ini memiliki kapasitas sebesar 1,0 μF.
     
     Kapasitor elektrolit terdiri dari dua lembar kertas alumunium sebagai keping konduktor dan alumunium oksida sebagai bahan penyekat. Keping (+) disebut anoda dan keping (–) disebut katoda. Kutub (+) kapasitor harus dihubungkan ke kutub (+) suplai dc dan kutub (–) harus dihubungkan ke kutub(-). Kapasitor memiliki kapasitas sebesar 100000 pF. Kapasitor variable digunakan untuk memilih frekuensi gelombang pada radio penerima. Kapasitor ini memiliki dua kumpulan keping-keping logam sejajar sebagai konduktor yang dipisahkan oleh udara sebagai bahan dielektrik. Kumpulan keping yang satu ditahan tetap dan kumpulan pelat yang lain dapat diputar sehingga nilai kapasitornya dapat berubah. Kapasitor ini memiliki kapasitas sebesar 500 pF.

      Dalam jangka waktu lama, kapasitor yang dimuati pasti penuh. Keadaan ini disebut keadaan tunak (mantap). Pada keadaan tunak, kapasitor adalah terbuka (open) dan arus listrik tak dapat mengalir melalui cabang rangkaian yang mengandung kapasitor.
Pulsa arus hanya terjadi ketika kapasitor dimuati dari kosong sampai penuh, atau ketika kapasitor melepaskan muatannya pada suatu rangkaian yang tertutup. Pada keadaan tunak,
i = 0.
Kapasitas kapasitor keping sejajar sebanding dengan luas keping A dan berbanding
terbalik dengan jarak pisah antarkeping d.

Dengan Ɛ0 adalah tetapan yang disebut permitivitas vakum (atau udara) dengan nilai
Ɛ0= 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Misalkan ketika ruang antarkeping berisi udara atau vakum (belum diisi dengan dielektrik), kapasitas kapasitor adalah C0, maka ketika ruang antarkeping diisi dielektrik dengan permitivitas relatif (atau tetapan dielektrik) r e akan meningkat menjadi :

CD = ƐrC0 =

Dengan Ɛ = ƐrƐ0 adalah permitivitas dielektrik.

Kapasitas sebuah kapasitor bola dengan jari-jari R adalah

C = 4πƐ0R

Jika pada saat pengisian dielektrik, baterai dilepaskan dari kapasitor maka beda potensial antarkeping akan berkurang. Kuat medan listrik juga berkurang, sedangkan muatan keping tetap.
            qD = q0         :       

Jika pada saat pengisian dielektrik, baterai tidak dilepaskan dari kapasitor maka muatan
keping akan bertambah, sedangkan beda potensialnya tetap.
VD = V0           ;               qD = Ɛrq0

Jika ruang antar keping diisi dengan dua atau lebih bahan dielektrik berbeda yang ditumpukkan, masing-masing dengan permitivitas relatif Ɛr1, Ɛr2, Ɛr3,.... maka kapasitas
kapasitor adalah
         
         

Kapasitas kapasitor juga sisa dihitung dengan menganggap masing-masing lembaran dielektrik sebagai kapasitas C1, C2, C3,..... kemudian semuanya diserikan, memberikan

                       

Dengan         
Tebal Keping   d = d1 + d2 + d3 + .....

Prinsip susunan seri adalah muatan pada tiap kapasitor sama dengan muatan pada kapasitor ekivalennya. Beda potensial pada kapasitor ekivalen sama dengan jumlah beda potensial dari tiap-tiap kapasitornya.
           
            q1 = q2 = q3 = .... = qek

                Vek = V1 + V2 + V3 + .....
Kebalikan dari kapasitas ekivalen sama dengan jumlah dari kebalikan kapasitas dari tiap-tiap kapasitornya


Khusus untuk dua kapasitor disusun seri berlaku

        
Khusus untuk n buah kapasitor identik dengan kapasitas masing-masing C yang disusun paralel, berlaku

           

Prinsip susunan paralel adalah beda potensial tiap kapasitor sama dengan beda potensial kapasitor ekivalennya. Muatan pada kapasitor ekivalen sama dengan jumlah muatan pada tiap-tiap kapasitornya.

             V1 = V2 = V3 = .....= Vek
                 qek = q1 + q2 + q3 + .....

Kapasitas ekivalen sama dengan jumlah kapasitas dari tiap-tiap kapasitornya

            Cek = C1 + C2 + C3 + ...

Khusus untuk n buah kapasitor identik dengan kapasitas masing-masing C yang disusun
paralel, berlaku

C = n C

Energi elektrostatis yang disimpan dalam sebuah kapasitor bermuatan q, beda potensial V, dan kapasitas C adalah

            W = V2

Energi potensial ini disimpan dalam medan listrik diantara keping. Rapat energi,ρw, adalah energi yang tersimpan dalam kapasitor per satuan volumnya

            ρw = Ɛ0E2



“LKS ( Lembar Kerja Mahasiswa ) Tentang Kapasitor”

I.                   Modul Praktikum Kapasitor

II.1. Alat dan Bahan

1)  Multimeter ............ ....................................                                   1 Set
2)  Kapasitor Non Polar...................................                                   2 macam
3)  Kapasitor Polar ..........................................                                   2 macam

II.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1)  Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
2)  Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan
     ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar!
3)  Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!

II.3 Dasar Teori

Menguji Kondisi Kapasitor



Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POSITIF dan hitam pada NEGATIF.
Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsurangsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.
Jangkah pada x100 untuk kondensator di atas 1000 F, jangkah x1 untuk menguji kondensator non elektrolit, jangkah pada x10 k untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k, untuk kapasitas sampai 100F.









II.4. Langkah Kerja

1)  Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2)  Amatilah kode kapasitor berupa angka/huruf satu persatu dan catatlah hasil
     pengamatan pada Tabel II.1. di bawah ini!
3)  Uji kondisi kondensator menggunakan Multimeter satu persatu !
4)  Tulis hasil pengujian pada kolom keterangan kondisi tabel II.1 dibawah !

II.5. Lembar Kerja Praktikum II Kondensator

      Nama    :        HEBRAN CALVIN K.
     No. Reg :        5215122672
     Jurusan :        Teknik Elektro
     Prodi     :        Pendidikan Teknik Elektronika
Tabel II.1 Data Pengamatan Kode Angka dan Huruf pada Kapasitor


No
Kode Kapasitor
Nilai Kapasitas
Jenis Kapasitor
(Polar/non Polar)
Tegangan Kerja
(Volt)
Keterangan
(kondisi)
1
Cap AO Type 100µF 6,3V 20% SMD
100µF
Polar
6,3 V
Bagus
2
Cap AO Type 120 µF 4 V 20% SMD
120 µF
Polar
4 V
Bagus
3
Maplin YR75S
100n
Non Polar
16 V
Bagus
4
Maplin BX0QA
10n
Non Polar
50 V
Bagus

Latihan

1)     Mengapa dalam kapasitor tercantum tegangan kerja yang digunakan adakah
pengaruhnya terhadap penggunaan kapasitor tersebut ?

     Jawab        : Agar pada setiap pengerjaan pada kapasitor, pengguna dapat tau dengan
                         pasti tegangan atau kapasitas maksimum yang dapat di gunakan pada
                        kapasitor tersebut. Dan agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.

2)     Bagaimana cara menentukan berfungsi atau tidaknya kapasitor polar ataupun non polar ?

     Jawab        : Dengan menggunakan alat ukur, apabila jarum ukur bergerak saat
                         digunakan, maka kapasitor tersebut dapat berfungsi.



Tugas 5 : Kapasitor & Induktor 


1.     Rangkaian seri R = 300 , induktor L = 2 H, dan kapasitor C = 6 μF, dihubungkan dengan sumber tegangan AC, frekuensi = 50 Hz. Hitung besarnya impedansi Z.
Jawaban:

2.     Apa yang dimaksud dengan Kapasitor ?

Kapasitor adalah komponen elektris umumnya yang secara fisis terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan bahan isolator atau dielektrikum.

3.     Jelaskan difinisi dari Induktor ?

Induktor adalah salahsatu komponen elektronika yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet. Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis. Induktor dibuat dari bahan tembaga, diberi simbol L dan satuannya Henry disingkat H.
4.     Jelaskan mengenai konduktor panas dan berikan contohnya ?
Konduktor  panas adalah benda-benda yang dapat atau mudah menghantarkanpanas contohnya adalah logam (besi, baja, aluminium, dan tembaga) dan kaca.


5.     Jelaskan mengenai isolator panas dan berikan contohnya ?
Isolator panas adalah benda-benda yang tidak dapat atau sukar menghantar panasContohnya adalah kayu, kain, plastik, dan gabus.

Tugas 6 : Rangkaian DC

 
1.     Jelaskan secara singkat mengenai arus searah/DC ?
Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja (tidak berubah dari positif kenegatif, atau sebaliknya).

Soal.
Suatu generator arus searah seri, 50 KW, 250 Volt, resistans kumparan jangkar0,1 ohm, rugi tegangan pada sikat tidak ada. Hitunga. Arus jangkarnya bila bekerja pada beban penuhb. Resistans medan seri bila tegangan yang dibangkitkan =300 Volt
Penyelesaian:
 Pakai gambar 2-14 dengan data berikut,P
output
= 50 kW; Vt= 250 Volt ; Ra= 0,1 ohm Dan Eg = 300 Volt
2. Arus jangkarnya:
3. Resistans Medan Seri
Eg= Vt+IaRa+IRs+si
 300 = 250 + 200x0.1 + 200x Rs+0
300 = 270 + 200x RsRs= 0,15 ohm

Soal.
Generator DC seri mempunyai besar hambatan armatur 25 Ω, hambatankumparan seri 100 Ω, serta rugi inti dan rugi gesek 200 watt dengan tegangan
beban 250 V. Hitunglah :
4.     GGL armaturb.
5.     PO (daya output)


Ra = 25 Ω; Rs = 100 Ω; Vt = 250 V; Rugi-rugi = 200 watt
Jawab
:Rtotal = Ra + Rs= 25 + 100 = 125 Ω
 I = Ia = Is = IL = Vt / Rtotal = 250 / 125 = 2 A
4.)
Ea = Ia . Ra + Is . Rs + Vt= I . Ra + I . Rs + Vt= I
(Ra + Rs) + Vt= 2 (125) + 250= 500 V
5.)
Po = Vt . IL= 250 . 2= 500 watt




Tugas 7 : Rangkaian Arus Bolak Balik AC


Perhatikan rangkaian R_L_C seri , dihubungkan dengan arus dan tegangan bolak-balik.
Diketahui :  R = 30 ohm, L = 0,4 H, C = 125 µ F
V total = V sumber = 100 Volt, f = 50/∏ Hz.

1.        Impedansi Z = …….?   

Jawaban : XL = w L = 2∏fL = 2∏50/∏. 0,4 = 40 Ω

Xc= 1/w C = 1/2∏f C = 1/2∏.50/∏. 125 . 10-6

XC = 1000000/12500 = 80 Ω

2.        Arus yang mengalir rangkaian I eff = ……?
Jawaban : I ef= V/Z = 100/50 = 2 A


3.        Beda potensial antara A –B, VAB= ….?
Jawaban : VAB = i. R = 2. 30 = 60 Volt
4.        Beda potensial B-C, VBC= …?
Jawaban : VBC = i.XL = 2 . 40 = 80 Volt
5.        Beda Potensial C-D, VCD = …?
Jawaban : VCD = i.XC = 2. 80 = 160 Volt
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar